Minggu, 13 Desember 2009

1000 Burung Kertas


Teringat seorang sahabat yang pernah mengirim link blog-nya yang bercerita tentang 1000 burung kertas, saya pun tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hikayat itu. Saya telusuri di mesin pencari ternyata tidak sulit. Begitu banyak artikel tentang itu, ratusan bahkan ribuan artikel.

Rasanya saya tidak perlu lagi bersusah payah untuk menulis ulang, copy paste atau semacamnya disini. Jika anda juga sepenasaran saya, silahkan search saja di google. Saya hanya tertarik untuk mendalami maksud cerita tersebut.

1000 burung kertas adalah sebuah hikayat Jepang yang meyakini bahwa seseorang yang melipat 1000 burung kertas, maka harapannya akan terwujud.

Cerita paling populer diambil dari sebuah buku berjudul "Sadako and a Thousand Paper Cranes" yang ditulis oleh seorang penulis berkebangsaan Amerika bernama Eleanor Coerr yang ditulis tahun 1977.

Sadako Sasaki (佐々木 禎子 Sasaki Sadako January 7, 1943 – October 25, 1955) who lived near Misasa Bridge in Hiroshima, Japan when the atomic bomb was dropped on August 6, 1945. Subsequently, she became a victim of the fallout from the bomb.

At the time of the explosion Sadako was at home, about 1 mile from ground zero. By November 1954, chicken pox had developed on her neck and behind her ears. Then on January 1955, purple spots had started to form on her legs. Subsequently, she was diagnosed with leukemia, which her mother referred to as "an atom bomb disease." She was hospitalized on February 21, 1955 and given, at the most, a year to live.

On August 3, 1955, Chizuko Hamamoto — Sadako's best friend — came to the hospital to visit and cut a golden piece of paper into a square and folded it into a paper crane. At first Sadako didn't understand why Chizuko was doing this but then Chizuko retold the story about the paper cranes. Inspired by the crane, she started folding them herself, spurred on by the Japanese saying that one who folded 1,000 cranes was granted a wish. A popular version of the story is that she fell short of her goal of folding 1,000 cranes, having folded only 644 before her death, and that her friends completed the 1,000 and buried them all with her. This comes from the book Sadako and the Thousand Paper Cranes. An exhibit which appeared in the Hiroshima Peace Memorial Museum stated that by the end of August, 1955, Sadako had achieved her goal and continued to fold more cranes.

Though she had plenty of free time during her days in the hospital to fold the cranes, she lacked paper. She would use medicine wrappings and whatever else she could scrounge up. This included going to other patients' rooms to ask to use the paper from their get-well presents. Chizuko would bring paper from school for Sadako to use.

During her time in hospital her condition progressively worsened. Around mid-October her left leg became swollen and turned purple. After her family urged her to eat something, Sadako requested tea on rice and remarked "It's good." Those were her last words. With her family around her, Sadako died on the morning of October 25, 1955.

"Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat bertebaran di langit...
melewati sungai perak, apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya, hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap... hilang dan tak kan kembali... menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."
(lirik langsung di-translate dari bahasa Mandarin)


Ketika sebuah mimpi hendak kau wujudkan menjadi kenyataan, maka janganlah lelah engkau menggantungkan harapan. Dan ketika seribu harapan telah engkau gantungkan maka berdoalah agar "satu" saja dari harapan itu akan Tuhan wujudkan menjadi nyata. Maka ketika engkau memiliki seribu harapan, alangkah tidak sulitnya berharap satu diantaranya kemudian akan melonjakkan hatimu, mengembangkan senyummu dan mewarnai hari-harimu.

Never give up hoping.....


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails